Ketika Manusia Sendiri - Didiet X-Fuera

Ketika Manusia Sendiri

photo by bublikhaus

Pernahkah terlintas dipikiranmu untuk memiliki banyak teman, banyak relasi, banyak circle, dimana mereka akan membantumu disaat kamu kesulitan atau sekedar mengajakmu untuk mengobrol di cafe atau di mall? Ya, pikiran tersebut tidaklah salah mengingat manusia memang merupakan makhluk sosial yang ingin selalu menjadi bagian dari suatu kelompok atau individu lainnya.

Tapi pernahkah juga terlintas di pikiranmu, apakah ketika kamu sudah memiliki teman atau sahabat, mereka akan selalu hadir disaat kamu membutuhkan mereka? Berapa lamakah mereka akan selalu bersamamu? Apakah mereka akan memenuhi kebutuhan sosialmu sebagai manusia?

Secara teori, manusia bisa hidup tanpa adanya orang lain. Manusia yang merupakan makhluk mandiri dapat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makan, minum, atau berlindung dari cuaca ekstrem. Namun, jika manusia hidup sendirian dalam jangka waktu yang lama akan memberikan dampak psikologis dan sosial yang signifikan dalam kehidupan seorang manusia.

Jika ada orang yang memilih untuk tidak memiliki banyak teman, mungkin itu sah-sah saja. Bisa jadi karena tidak ada orang yang sepemahaman atau bahasa kekiniannya adalah se-frekuensi dengan dirinya. Yang menjadi masalah ketika seseorang berani untuk membatasi diri atau bahkan memutuskan untuk tidak ingin membangun relasi dengan orang lain sama sekali, alias tidak ingin berteman.

Manusia yang secara alami merupakan makhluk sosial secara tidak sadar membutuhkan interaksi dengan orang lain agar kebutuhan sosial dan kebutuhan emosialnya terpenuhi. Interaksi sosial tersebut akan meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan seseorang. Kehilangan interaksi sosial pada seseorang akan menyebabkan isolasi sosial, kesepian, bahkan depresi yang bisa menyebabkan seseorang mengakhiri hidupnya.

Meskipun di dunia saat ini telah beredar platform media sosial yang diharapkan menjadi sarana untuk berinteraksi dengan orang dengan lebih muda, nyatanya media sosial belum mampu memenuhi kebutuhan sosial seseorang secara penuh. Masih banyak batasan-batasan yang hadir dalam interaksi dengan menggunakan media sosial. Ironisnya, media sosial mampu meningkatkan rasa kesepian karena terkadang orang merasa terasing dan merasa kurang  terhubung secara sosial dan emosional meskipun banyak teman di medoa sosial.

Dalam kesimpulannya, manusia mungkin dapat hidup sendiri dalam jangka pendek, tetapi hidup sepenuhnya sendiri dalam jangka panjang dapat menyebabkan dampak sosial dan psikologis yang signifikan pada seseorang. Oleh karena itu, interaksi sosial dan dukungan emosional secara langsung dari orang lain sangat penting bagi kesejahteraan manusia.

Get notifications from this blog