Alasan Pindah Dari Android ke iOS - Didiet X-Fuera

Alasan Pindah Dari Android ke iOS

Sebelumnya saya merupakan seorang user Android cukup lama. Mulai dari tahun 2011, untuk pertama kalinya saya menjajal ponsel Android. Sampai sekitar tahun 2013, saya melihat pesaing Android yang saat itu mungkin hanya orang-orang yang "berduit" yang bisa beli karena memang harganya waktu itu masih relatif mahal (sampai sekarang juga sih).

Sejauh ini saya sudah menggunakan 3 merk smartphone Android. Berikut timeline-nya:

Samsung Galaxy Pocket (2011) >> Samsung Galaxy Mini 2 (2012) >> Evercoss A66s (2014) >> Xiaomi Redmi 2 (2015) >> Xiaomi Redmi 2 Pro (2016) >> Xiaomi Redmi 4X (2017) >> Xiaomi Redmi Note 7 (2019-2022)

Setelah lebih dari 1 dekade menggunakan smartphone berbasis Android, akhirnya saya kepincut untuk menggunakan smartphone berlambang buah apel yang sudah digigit. Yup, iPhone! Sebenarnya pertimbangan pertama untuk meminang iPhone adalah masalah performa. Tidak perlu diragukan lagi bahwa iPhone memiliki performa yang teroptimalisasi dengan semua aplikasinya, berjalan lancar meski perangkat iPhone sudah berumur (lebih dari 3 tahun).

Saya merupakan tipe pengguna yang harus sat set sat set karena pekerjaan saya saat ini berhubungan dengan pelayanan sehingga harus fast respond kepada semua orang karena selama penggunaan smartphone Android, banyak kendala terkait performa dan penurunan performanya sangat terasa satu tahun setelah pemakaian. Dulu cari HP yang bisa sekaligus digunakan untuk bermain video game mobile. Tapi sekarang hanya butuh HP untuk dipakai buat komunikasi dan kerja.

Keamanan juga menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan berganti ke iPhone. Mungkin saya bukan orang penting yang harus punya sistem proteksi dimana-mana. Namun, melihat fenomena yang marak terjadi belakangan ini kepada pengguna Android, seperti penipuan, malware atau lain-lain, membuat saya sedikit was-was karena di dalam smartphone saya juga ada aplikasi penting seperti galeri foto, mobile banking, dan akun sosmed lainnya.

Android sebagai sistem operasi open-source sehingga Android bisa mudah dimodifikasi dan dipasangkan sumber aplikasi yang tidak terpercaya. Meski begitu, bukan berarti Android itu tidak aman karena sejauh ini Android terus memperbarui sistem keamanannya.

iOS sebagai sistem operasi ekslusif mungkin unggul dari beberapa sisi, tapi ada satu faktor terbesar yang menjadi pertimbangan sebelum meminang perangkat iPhone adalah dari segi harga. Kebetulan saya meminang iPhone XR dual sim bekas garansi internasional dari Amerika Serikat di angka Rp. 4.000.000. Masih relatif tinggi untuk harga smartphone yang sudah berusia 4 tahun sejak dirilis. Harga segitu bisa digunakan untuk membeli smartphone Android dengan spesifikasi lebih tinggi ketimbang iPhone XR itu sendiri.

Meski iPhone bekas, tapi masih mulus sehingga terasa masih sangat premium. Kebetulan pengguna sebelumnya hanya pakai sekitar 6 bulan sebelum dijual. Untungnya lagi, saya mendapatkan varian dual sim fisik sehingga saya bisa menggunakan 2 karti sim secara bersamaan dengan konsekuensi baterai agak boros.

Pada dasarnya saya hanya ingin mencoba pengalaman baru setelah meminang iPhone. Sejauh ini impresi saya cukup memuaskan. Mungkin perangkat saat ini akan saya gunakan sampai Apple sudah tidak memberikan support lagi atau sudah tidak layak digunakan.

Get notifications from this blog