Mekanisme Pertahanan Diri (Defense Mechanism) - Didiet X-Fuera

Mekanisme Pertahanan Diri (Defense Mechanism)


Pengertian Defense Mechanism

Menurut Sigmund Freud, defense mechanism atau mekanisme pertahanan diri adalah sebuah pengembangan pikiran oleh ego untuk melindungi diri dari kecemasan atau kegelisahan. Mekanisme pertahanan diri (defense mechanism) memikirkan tentang usaha perlindungan pikiran yang melawan perasaan dan pemikiran tersebut terlalu sulit untuk dijalani oleh pikiran yang sadar. Contohnya, jika Anda menghadapi tugas yang sangat tidak menyenangkan, di pikiran Anda mungkin memilih untuk melupakan tanggung jawab Anda dalam rangka menghindari tugas yang menyeramkan

Macam – Macam Defense Mechanism


  1. Penolakan (Denial)
    Penolakan merupakan sikap yang menolak kenyataan atau fakta yang ada. Penolakan bisa juga dikatakan menjauhkan diri dari keadaan yang mengkhawatirkan. Sikap seperti ini banyak orang-orang gunakan dalam kehidupan sehari-hari karena dapat menghindari perasaan atau tempat yang mengkhawatirkan. Contohnya, para perokok yang mungkin menolak mengakui bahwa merokok itu sangat tidak baik untuk kesehatan.
  2. Regresi (regression)
    Regresi merupakan kebalikan sifat saat berhadapan dengan sesuatu yang membuat mereka strees. Mereka cenderung melakukan aktivitas yang membuat mereka untuk tidak terlalu peduli terhadap masalah yang mereka sedang hadapi. Ketika kita mendapatkan masalah, tingkah laku kita sering kali  menjadi kekanak-kanakan atau primitif. Contohnya, para remaja mungkin tertawa genit atau terkikih-kikih tidak terkontrol ketika memperkenalkan diri di depan sebuah situasi sosial yang melibatkan lawan jenis.
  3. Rasionalisasi (Rationalization)
    Rasionalisasi meletakkan sesuatu di dalam sebuah keterangan yang berbeda atau menawarkan sebuah penjelasan yang berbeda untuk sebuah persepsi atau tingkah laku dalam menghadapi perubahan kenyataan. Rasionalisasi juga bisa dikatan sebagai penolakan kognitif dari sebuah “fakta” untuk membuat suatu peristiwa atau impuls ancaman menjadi kurang. Kita cukup sering melakukannya pada sebuah tingkat kesadaran ketika kita sedang menyediakan diri kita dengan alasan-alasan. Contohnya, seorang wanita yang memulai kencannya dengan seorang pria yang sangat disukainya dan tiba-tiba dicampakkan oleh pria tersebut tanpa alasan. Wanita tersebut kemudian ”membungkus” peristiwa tersebut dengan di dalam pikirannya dan berpikir “saya telah menduganya bahwa selama ini dia adalah pecundang”.
  4. Formasi Reaksi (Reaction Formation)
    Formasi reaksi merupakan perasaan yang tidak disukai atau berbahaya yang kemudian perasaan tersebut diubah menjadi kebalikannya. Contohnya, seseorang yang bekerja pada sebuah perusahaan yang sangat marah dan membenci atasannya. Namun, dari rasa kebenciannya tersebut, diubah menjadi sangat ramah dan baik. Hal ini karena dia tidak mampu mengekspresikan emosi negatifnya terhadap pekerjaannya, namun perilakunya diubah menjadi lebih baik didepan publik.
  5. Perpindahan (Displacement)
    Displacement merupakan mengeluarkan seluruh perasaan, impuls, ataupun energi kepada seseorang atau objek lainnya, namun tidak dapat dijangkau. Contohnya, seseorang yang marah kepada temannya dan ingin memukulnya. Namun, karena tidak dapat dijangkau, orang tersebut menjadikan bantal sebagai objek pelampiasannya.
  6. Sublimasi (sublimation)
    Sublimasi hampir sama dengan perpindahan (displacement). Namun, bagian ini terjadi saat seseorang menggantikan emosi negatifnya dengan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat (konstruktif) daripada perbuatan yang menghancurkan (destruktif). Contohnya, seorang seniman musik yang melampiaskan amarahnya dengan menciptakan sebuah lagu yang berisi tentang masalahnya.
  7. Proyeksi (Projection)
    Dalam masalah ini, individu menghubungakn pikiran dan perasaan kepada orang lain. Pikiran seseorang yang paling sering diproyeksikan adalah agresifitas dan seksual ataupun pikiran. Contohnya, seseorang yang membenci tetangganya. Namun, super egonya berusaha untuk tidak menerima atau menolak kebencian Anda terhadapnya. Anda bisa menyelesaikannya dengan percaya bahwa mereka membenci Anda.
  8. Pelepasan (Undoing)
    Merupakan sikap dimana seseorang telah melakukan tingkah laku atau perbuatan yang tidak dapat diterima dan menutupinya atau mengalihkan perbuatan tersebut menjadi perbuatan baik. Contohnya, seorang pedagang yang tidak memiliki sikap baik dalam berjualan akan membagikan bantuan besar untuk usaha sosial.

Referensi:
  • McLeod, S. A. (2009). Defense Mechanisms. Diakses pada 20 Februari 2014, dari http://www.simplypsychology.org/defense-mechanisms.html
  • Grohol, J. (2007). 15 Common Defense Mechanisms. Psych Central. Diakses pada 20 Februari 2014, dari http://psychcentral.com/lib/15-common-defense-mechanisms/0001251

Get notifications from this blog