Thinking (Berpikir) - Didiet X-Fuera

Thinking (Berpikir)


Pengertian berpikir

Ahli-ahli psikologi asosiasi (Suryabrata, 2013:54) memaparkan bahwa berpikir merupakan sebuah tanggapan yang terbentuk dari pikiran pasif individu secara subjektif. Plato (Suryabrata, 2013:54) menjelaskan bahwa berpikir merupakan sebuah proses berbicara yang berlangsung di dalam hati. Maulana (2009:210) memaparkan bahwa berpikir merupakan suatu aktifitas yang menggunakan ide-ide dengan menghubungkan informasi yang terdapat pada diri individu sehingga membentuk pengertian dan menghasilkan sebuah jalan pikiran atau logika.

Partap Sing Mehra (Surya, 2010:75) memaparkan bahwa berpikir merupakan sebuah kegiatan jiwa dalam rangka mencapai suatu ilmu pengetahuan. Maulana (2009:210) menjelaskan bahwa terdapat tiga yang menjadi cakupan dalam proses berpikir individu, yaitu proses pembentukan pengertian, proses pembentukan pendapat, dan proses pembentukan kesimpulan. Santrock (2010:310) memaparkan bahwa berpikir merupakan suatu proses memanipulasi informasi di dalam memori yang digunakan dalam proses membentuk suatu konsep, alasan, pikiran kritis, pembuatan keputusan, pikiran kreatif, serta pemecahan masalah.

Woodworth dan Marquis (Suryabrata, 2013:54) memaparkan bahwa berpikir merupakan sebuah aktifitas individu yang aktif. Berpikir bersifat ideasional, bukan sensorik maupun motorik, meskipun dapat disertakan keduanya. Benson (1994:3) memaparkan bahwa berpikir merupakan hubungan antara data informasi yang diseleksi dengan proses mental.Webster (Benson, 1994:4) memaparkan bahwa berpikir membentuk mentalitas dan berspekulasi tentang peristiwa.

Proses berpikir

Suryabrata (2013:55-58) membagi proses pembentukan pikiran menjadi tiga tahap, yaitu sebagai berikut.
a. Pembentukan pengertian
Pengertian atau pengertian logis terbentuk melalui empat tahapan, yaitu:

  • Menganalisis karakteristik dari objek yang memiliki sejumlah bagian yang sejenis. Individu kemudian memerhatikan unsurnya satu per satu yang terdapat pada objek.
  • Individu kemudian membandingkan karakteristik yang telah didapatkan dari objek. Individu akan menemukan karakteristik yang sama atau tidak, selalu ada atau tidak, serta karakteristik yang hakiki dan tidak hakiki.
  • Mengabstraksikan, yakni memilih dan membuang karakteristik yang tidak hakiki, kemudian menerima yang hakiki dari suatu objek.

b. Pembentukan pendapat
Pembentukan suatu pendapat adalah menghubungkan dua buah pengertian atau lebih. Sebuah pendapat yang dinyatakan dalam bahasa dapat disebut sebagai kalimat yang terdiri dari pokok kalimat dan predikat. Pokok kalimat berisi tentang objek atau peristiwa yang diterangkan, sedangkan predikat berisi tentang objek atau peristiwa yang menerangkan. Pendapat terbagi atas tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

  • Pendapat afirmatif
    Pendapat afirmatif dapat juga disebut sebagai pendapat positif, yaitu pendapat yang menyetujui peristiwa secara tegas.


  • Pendapat negatif
    Pendapat negatif merupakan pendapat yang secara tegas menolak keberadaan objek.


  • Pendapat modalitas
    Pendapat modalitas sering disebut sebagai pendapat yang bersifat kemungkinan dan keraguan terhadap peristiwa atau objek.

c. Pembentukan keputusan
Keputusan merupakan sebuah hasil dari akal dalam membentuk sebuah pendapat baru, namun individu tetap memerhatikan pendapat yang telah ada. Keputusan terbagi atas tiga macam sebagai berikut.

  • Keputusan induktif
    Keputusan induktif merupakan sebuah keputusan yang dibuat dengan memerhatikan pendapat khusus kemudian menjadi sebuah pendapat umum.
  • Keputusan deduktif
    Keputusan deduktif merupakan sebuah keputusan yang pendapatnya ditarik dari peristiwa yang umum menjadi pernyataan khusus. Keputusan deduktif berlawanan dengan keputusan induktif.
  • Keputusan analogis
    Keputusan analogis merupakan sebuah keputusan yang dibentuk akibat dari hasil perbandingan beberapa pendapat khusus yang telah ada.

Get notifications from this blog