Didiet X-Fuera: 2015
YouTuber, Tak Segampang Mengedipkan Mata

YouTuber, Tak Segampang Mengedipkan Mata

 

Assalamualaikum dan selamat pagi guys. Well, mungkin ini postingan pertama sy sejak hiatus sekitar 4 bulan yang lalu. Mungkin kawan-kawan ada yang masih mengikuti aktivitas sy di Facebook, tepatnya di fanpage Didiet X-Fuera. Betul guys, sekarang sy mencoba untuk menjadi seseorang yang mengupload videonya di situs video terkemuka, yaitu YouTube.

Sebut saja seorang Pewdiepie. Seorang Youtuber mancanegara yang memiliki nama asli Felix Kjellberg asal Swedia, yang katanya telah menduduki peringkat 1 sebagai Youtuber yang memiliki subscriber terbanyak di dunia.


Atau ada yang dari Indonesia. Sy jujur nge-fans juga sama beliau. Pasti banyak yang tau, yaitu Diwantara Anugerah Putra. Beliau adalah salah satu Youtuber besar di Indonesia. Beliau sudah memiliki beberapa channel di Youtube, seperti Tara Arts Game Indonesia, Tara Arts Movie dan Tara Arts Network, dan beberapa channel lainnya.


Well, guys. Menjadi seorang 'YouTuber' itu sangat sangat nggak mudah banget sekali minta ampun.. hahahah.. Kenapa kenapa kenapa? Banyak tantangannya guys..
Pertama, kontennya. Kalian harus buat konten lain daripada yang lain. Okelah, kalau banyak yang sudah buat konten serupa. Namun, sebagai makhluk yang kreatif, kita harus cari cara atau membuat konten dengan sajian yang berbeda. Contoh, kan udah banyak orang yang buat vlog tentang game. Namun supaya menarik perhatian penonton, kalian harus buat vlog dengan cara kalian, misalnya kalian main game sambil joget-joget, atau maen game sambil tutup mata, atau main game di WC, terserah kalian dah.. hahahah... Intinya, konten yang kalian buat harus beda daripada yang lain, supaya menarik perhatian orang untuk menonton video kalian.

Kedua, konsisten. Isi dari channel video yang kalian buat harus konsisten. Misalnya, kalian mau buat channel tentang game, videonya harus tentang game juga. Bolehlah kalian buat video lain, tapi jangan jauh-jauh dari karakter channel  kalian. Okey?

Ketiga, saingan. Persaingan di dunia per-Youtube-an makin banyak guys, baik dari dalam apalagi dari luar negeri. Nah, kadang persaingannya juga tidak sehat. Misalnya, ada YouTuber lain menghina, mengucilkan, bahkan nge-bully YouTuber yang masih belajar a.k.a newbie. Nah, persaingan meskipun mencoba berusaha menjadi yang terbaik dari yang lain, namun YouTuber kelas pro nggak boleh sombong, apalagi sampai rasis kayak gitu. Namun banyak juga sih YouTuber kelas teri yang subscriber-nya masih seupil udah sombong, bahkan rasis sama YouTuber lain. Sesama YouTuber harus bersaing secara sehat, tetap saling membantu dengan kreativitasnya masing-masing.

Mungkin sekian dari saya, artikel di atas sy tulis berdasarkan pengalaman sy dan teman-teman YouTuber yang lain. Makasih buat yang udah baca, silakan komen di bawah kalau ada yang ingin di sampaikan.
Jangan lupa like Fanpage kami, dan sampai jumpa di artikel berikutnya. CIAO :)

Wassalam
Bagaimana 5 Emosi dalam Film Inside Out saling Bekerjasama sehingga Terbentuk Emosi Baru?

Bagaimana 5 Emosi dalam Film Inside Out saling Bekerjasama sehingga Terbentuk Emosi Baru?



WARNING!! Terdapat spoiler di dalamnya!!

Bagian yang paling penting dari film Inside Out bahwa tanpa disadari emosi menjadi bagian yang sangat penting, seperti emosi sedih yang sama pentingnya dengan emosi senang. Di dalam film juga diungkapkan bahwa semakin bertambahnya usia seseorang, beberapa emosi kita juga akan semakin dapat berbaur membentuk emosi yang komplek dan lebih rumit. Pada awal film, Riley yang berusia 11 tahun pikirannya menjadi perhatian utama, terdapat emosi senang, emosi jijik, emosi kesedihan, emosi takut, dan emosi marah.

Pada film, setelah Riley pindah dari Minnesota ke San Fransisco, dia mengingat bahwa di rumah lamanya banyak kenangan yang membuatnya dipenuhi dengan kesedihan. Itu merupakan sebuah emosi orang dewasa yang biasa disebut dengan melankolis. Sebagian besar kejadian dalam Inside Out adalah terjadinya campuran emosi dan hal tersebut adalah sehat dan wajar, serta bagian yang normal dari sebuah pertumbuhan.

Pada bagian akhir dari film Inside Out, banyak kenangan Riley yang membuat dua emosinya muncul sekaligus. Apakah yang akan terjadi apabila emosi takut bercampur dengan jijik? Apakah yang akan terjadi jika marah dikombinasikan dengan emosi bahagia?

Berikut adalah perkiraannya dalam bentuk grafik oleh Christope Haubursin

Source: Vox