Kesepian di Tempat Kerja: Dampaknya pada Kesejahteraan dan Produktivitas - Didiet X-Fuera

Kesepian di Tempat Kerja: Dampaknya pada Kesejahteraan dan Produktivitas


Tempat kerja yang seharusnya menjadi lingkungan yang produktif dan penuh interaksi sosial, seringkali dapat menjadi sumber kesepian bagi sebagian karyawan. Kesepian di tempat kerja dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mental dan produktivitas seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Belonging Barometer 2.0, terdapat kurang lebih 80% responden karyawan secara global merasa kesepian di tempat kerja. Bahkan, 49% diantaranya merasa lebih kesepian daripada saat pandemi. Lebih mengejutkannya lagi, 90% karyawan yang mengalami kesepian tidak akan memberitahukan atasannya atau supervisonya.

Kesepian di tempat kerja adalah pengalaman subjektif seseorang yang merasa terisolasi secara sosial atau tidak terhubung dengan rekan kerja atau lingkungan kerjanya. Hal ini bisa terjadi meskipun seseorang berada di tengah keramaian atau memiliki banyak teman sejawat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesepian di tempat kerja meliputi kurangnya hubungan sosial yang bermakna, perbedaan budaya atau nilai-nilai, kekosongan emosional, atau kurangnya dukungan sosial.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal "Personality and Social Psychology Bulletin" menemukan bahwa individu yang merasa terhubung secara sosial dengan rekan kerja mereka cenderung lebih bahagia dan puas dengan pekerjaan mereka. Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal "Journal of Applied Psychology" menyoroti pentingnya dukungan sosial di tempat kerja. Studi tersebut menemukan bahwa karyawan yang mendapatkan dukungan sosial yang memadai dari rekan kerja dan atasan mereka memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan kesejahteraan yang lebih tinggi.

Terdapat 2 hal yang menjadi dampak kesepian di tempat kerja, yaitu:

  1. Kesepian di tempat kerja telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap masalah kesejahteraan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres. Rasa terasing dan kurangnya koneksi sosial dapat menyebabkan perasaan kesedihan, putus asa, dan kehilangan motivasi dalam lingkungan kerja.
  2. Karyawan yang merasa kesepian cenderung mengalami penurunan produktivitas. Kurangnya dukungan sosial dan rasa terisolasi dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi kerja, serta mempengaruhi kualitas kerja dan kemampuan untuk bekerja secara efisien.

Kesepian yang dirasakan oleh karyawan dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap keputusan mereka untuk meninggalkan perusahaan. Sebuah studi tahun 2011 dari California State University dan Wharton School menegaskan bahwa manajemen seharusnya tidak memperlakukan kesepian sebagai masalah pribadi, melainkan masalah yang memengaruhi bisnis. Di dalam studi itu juga menunjukkan bahwa kesepian kerja seorang karyawan memicu penarikan diri secara emosional dari organisasi mereka. Hasilnya juga menunjukkan bahwa sebenarnya rekan kerja dapat mengenali kesepian ini dan melihatnya menghambat keefektifan anggota tim.

Pada studi lain yang dilakukan oleh Kaymaz, Eroglu, dan Sayilar (2014) menunjukkan bahwa kesepian yang dirasakan oleh karyawan di sebuah tempat kerja atau organisasi memiliki efek yaitu adanya dorongan untuk pergi atau meninggalkan pekerjaan atau profesi tersebut (resign).

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian di tempat kerja:

  1. Bantu karyawan baru agar lebih nyaman dan terhubung di lingkungan kerja mereka sejak awal mereka bergabung.
  2. Membuat proyek pembangunan tim memperkuat hubungan antarkaryawan dan mengurangi rasa kesepian.
  3. Penugasan teman kerja atau mentor membantu karyawan dalam belajar dan memberikan bimbingan.
  4. Makan siang bersama memungkinkan karyawan berinteraksi dan menjalin ikatan di luar lingkungan kerja.
  5. Dorong karyawan untuk berbicara dan berbagi masalah mereka, serta pastikan kantor adalah tempat yang aman.
  6. Komunikasi internal yang dilakukan secara langsung diperlukan untuk mengatasi kurangnya interaksi nyata di era digital.
  7. Melibatkan karyawan dalam keputusan penting dan memberikan mereka perasaan menjadi bagian dari organisasi.


Sumber:

Eroglu, Kaymaz, dan Sayilar. 2014. "Effect of Loneliness at Work on the Employees’ Intention to Leave". ISGUC The Journal of Industrial Relations and Human Resources 16(1):38-53.

Dutta, Sheyra. 2023. "Workplace Loneliness- The Silent Killer Of Your Organization". https://blog.vantagecircle.com/workplace-loneliness/

Hunkins, Alain. 2023. "Three Innovative Solutions For Overcoming Workplace Loneliness". (https://www.forbes.com/sites/alainhunkins/2023/03/15/three-innovative-solutions-for-overcoming-workplace-loneliness/?sh=72bcd2fe1450)

https://www.ft.com/content/a10a3d60-461e-11e7-8519-9f94ee97d996

Get notifications from this blog