Didiet X-Fuera: 2016
3 Tips Agar Anak Kos Tidak Terlalu Cepat Merasakan "Tanggal Tua"

3 Tips Agar Anak Kos Tidak Terlalu Cepat Merasakan "Tanggal Tua"


Yoo, apa kabar guys? Semoga kalian semua selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Kali ini saya akan berbagi sedikit tips bagi teman-teman yang lagi merantau di kota untuk kuliah, yang tinggal di kos-kosan, sendirian, jomblo :v Yap, beberapa tips agar kalian tidak cepat merasakan yang namanya tanggal tua lebih cepat alias bokek. Berikut 3 tips agar anak kos tidak terlalu cepat merasakan "Tanggal Tua" menurut pengalaman pribadi saya. Check it out!!

1. Make a List
Yap, yang paling pertama yang harus kalian lakukan adalah membuat daftar kebutuhan kalian selama sebulan (kalau kalian dikirimi uang secara bulan, lain lagi kalau yang dikirimi setiap pekan). Setelah daftar tersebut telah selesai dibuat, usahakan jangan keluar dari daftar saat "belanja", jangan keluar dari jalur yang telah ditentukan.

2. Kebutuhan, kemudian Keinginan
Masih berhubungan dengan poin pertama, jika kalian membuat daftar "belanja" selama sebulan, prioritaskan kebutuhan selama sebulan itu, baru keinginan. Pasti kawan-kawan sudah tahu perbedaan kebutuhan kebutuhan dan keinginan, bukan? Sekali lagi, dahulukan kebutuhan, kemudian keinginan.

3. Jangan Ikut-Ikutan
Betul sekali, kebanyakan mahasiswa perantauan selalu berusaha untuk mengikuti tren seperti teman-temannya, misalnya teman-temannya pergi ke resto-resto, kalian juga ingin ikut-ikutan ke sana, padahal uang bulanan kalian pas-pasan. Jangan malu, jangan terlalu gengsi. Realistis aja, nggak usah terlalu memaksakan diri. Tidak masalah bagi mereka yang memang tinggal di kota, kan mereka punya rumah, tinggal bersama orangtua. Jadi, mungkin tidak terlalu merasakan hiruk pikuk kehidupan anak kos :v Tidak masalah juga bagi kawan-kawan yang meskipun nge-kos, tapi dikirimi uang bulanan misalnya sebesar 5 juta perbulan.

Mungkin hanya itu saja tips singkat dari saya, semoga bermanfaat. Sedikit quote dari saya:
"Kaya bukan tentang seberapa banyak materi yang kau miliki, tapi seberapa sering kau bersyukur dengan apa yang kau miliki"
Manfaat Pada Kognitif dari Bermain Video Game Menurut Penelitian Para Ahli

Manfaat Pada Kognitif dari Bermain Video Game Menurut Penelitian Para Ahli


Assalamualaikum dan selamat malam guys.
Kali ini saya mencoba kembali belajar menulis di blog ini setelah sekian lama tidak "bertarung" di dunia blogging. Dalam rangka menghabiskan waktu malam minggu kali ini, saya ingin share sedikit tentang efek apabila anda ataupun anak-anak suka bermain game.
Berikut adalah ulasannya, dikutip dari situs psychologytoday.com:
  • Bermain video game dapat meningkatkan sensitivitas kontras visual. Li, dkk (2009) menjelaskan bahwa seseorang yang bermain game selama 50 jam (dalam kurun waktu 10 hingga 12 minggu) dapat meningkatkan sensitivitas kontras visual, yaitu kemampuan untuk membedakan warna halus pada warna abu-abu.
  • Perhatian spasial orang yang bermain video game lebih baik daripada yang jarang bermain. Green & Bavelier (2012) menemukan bahwa bermain video game bergenre action meningkatkan kemampuan dalam menemukan sesuatu, dan lebih gesit.
  • Ternyata, bermain video game dapat mengobati Disleksia (gangguan pada proses membaca dan menulis). Pada beberapa kasus, disleksia terjadi akibat masalah pada perhatian visualnya. Franceschini, dkk (2013) dalam artikelnya menunjukkan bahwa penderita disleksia yang bermain game dengan waktu paling sedikit 12 jam akan meningkatkan skor anak yang menderita disleksia dalam tes membaca dan fonologi.
Jadi, jangan takut untuk bermain game, asal jangan lupa diri, lupa waktu, dan lupa lingkungan.
Mungkin hanya itu yang bisa saya share sedikit buat kawan-kawan, semoga bermanfaat.
Wassalam :)

Selamat bermalam minggu, by Yudha Renaldi Syuhalbani

Daftar Pustaka
Franceschini, Sandro, Simone Gori, Milena Ruffino, Simona Viola, Massimo Molteni, and Andrea Facoetti. 2013. “Action Video Games Make Dyslexic Children Read Better.” Current Biology 23:462–66.

Green, C. Shawn, and Daphne Bavelier.. 2012. “Learning, Attentional Control, and Action Video Games. Current Biology 22:R197–R206.

Li, Renjie, Uri Polat, Walter Makous, and Daphne Bavelier. 2009. “Enhancing the Con- trast Sensitivity Function through Action Video Game Training.” Nature Neuro- science 12:549–51.