Teori Sigmund Freud: Id, Ego, dan Super Ego dalam Psikologi - Didiet X-Fuera

Teori Sigmund Freud: Id, Ego, dan Super Ego dalam Psikologi

Image by storyset on Freepik


Teori Sigmund Freud tentang id, ego, dan super ego merupakan fondasi utama dalam bidang psikologi. Freud, seorang ahli neurologi dan pendiri psikoanalisis, mengembangkan konsep ini untuk menjelaskan struktur psikis manusia. Kita akan membahas secara sederhana tentang id, ego, dan super ego, beserta contoh-contoh nyata yang mencerminkan konsep-konsep ini dalam kehidupan sehari-hari.


1. Id: Insting Bawaan

Id adalah bagian dari pikiran yang beroperasi di tingkat bawah sadar dan mewakili insting-insting dasar manusia. Ini mencakup dorongan-dorongan biologis dan naluri, tanpa memedulikan norma-norma sosial atau moral. Sebagai contoh, bayi yang menangis karena lapar atau ingin diperhatikan menggambarkan manifestasi id.


2. Ego: Penengah Rasional

Ego bertindak sebagai penengah antara id dan realitas eksternal. Ini berusaha memenuhi keinginan-keinginan id dengan cara yang sesuai dengan norma sosial dan realitas. Sebagai contoh, seorang remaja yang menahan keinginan untuk berpesta sepanjang malam untuk bisa fokus pada ujian sekolah mencerminkan fungsi ego.


3. Super Ego: Batin yang Moral

Super ego mencerminkan nilai-nilai moral dan norma-norma yang ditanamkan dalam diri seseorang oleh masyarakat. Ini bertindak sebagai pengendali terhadap dorongan-dorongan id, menegakkan moralitas dan standar etika. Sebagai contoh, seseorang yang menahan diri untuk tidak mencuri meskipun terdapat kesempatan yang menggoda mencerminkan kekuatan super ego.


Berikut contoh dari id, ego, dan superego dan bagaimana ketiganya saling berinteraksi:

Seseorang yang lapar di tengah malam. Id mungkin menginginkan makanan yang enak dan cepat, tanpa memedulikan waktu atau dampaknya. Ego, dalam hal ini, akan mencari solusi yang rasional, mungkin memilih camilan ringan yang tersedia di rumah daripada pergi ke restoran pada malam hari. Super ego akan memainkan peran dengan menentang mungkin membahayakan kesehatan atau mengganggu pola tidur yang sehat.


Ketiga unsur tersebut sangat penting bagi kehidupan kita. Pemahaman mengenai id, ego, dan super ego dapat membantu kita menyadari mengapa kita bertindak seperti yang kita lakukan dan bagaimana dinamika ini memengaruhi interaksi sosial. Ketika kita mengenali konflik antara dorongan-dorongan bawaan dan nilai-nilai moral, kita dapat memahami perilaku diri dan orang lain dengan lebih baik.


Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Teori Freud tentang id, ego, dan super ego tidak hanya memberikan landasan yang kuat dalam memahami struktur psikis manusia, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang konflik internal yang mungkin dialami setiap individu. Dengan memahami peran masing-masing komponen ini, kita dapat lebih bijaksana dalam mengelola emosi, keputusan, dan interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Get notifications from this blog